PERAN DAN INTERAKSI
MIKROGIZI DALAM SISTEM IMUN
Mikrogizi
terdiri dari vitamin dan mineral
Vitamin
adalah sekelompok senyawa organik amina
yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi
untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran
sangat penting dalam metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan
oleh tubuh. Jika manusia, hewan dan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupan
vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik, kekurangan
vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit.
Mineral adalah suatu zat ( fasa ) padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia
yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai
sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara
beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal.
Selain itu kata
mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana kita
meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang
geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang
terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari
komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula.
Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur
kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur.
Keteraturan dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat
dalam yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik. ( Murwanto,
Helmy, dkk. 1992 )
Sebagian besar
mineral mineral ini terdapat dalm keadaan padat, akan tetapi dapat juga berada
dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral mineral padat itu
biasanya terdapat dalam bentuk bentuk kristal, yang agak setangkup, dan yang
pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang bidang datar. Bidang bidang geometric
ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya pada mineral yang bersangkutan.
Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk cair, sedangkan gas bumi
adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari mineral dapat juga dilihat dalam
bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan bangunankristal sendiri.
Pengenalan atau dterminasi mineral mineral dapat didasarkan atas bebagai sifat
dari mineral mineral tersebut.
Mikrogizi yang berperan dalam sistem
imun dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Vitamin,
meliputi : Vitamin A, Vitamin B6, Vitamin B12, Vitamin C, Vitamin D dan Vitamin
E
2. Mineral,
meliputi : Zinc, Zat Besi ( Fe ), Asam Folat, Kalsium dan Selenium
VITAMIN
1) Vitamin
A
a) Pengertian
Vitamin
A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting
dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik. Terdapat beberapa senyawa yang
digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain retinol, retinil palmitat,
dan retinil asetat. Akan tetapi, istilah vitamin A seringkali merujuk pada
senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang
paling banyak berperan aktif di dalam tubuh. Vitamin A banyak ditemukan pada
wortel, minyak ikan, susu, keju, dan hati.
b) Fungsi
umum vitamin A
Secara garis besar,
manfaat vitamin A adalah sebagai berikut:
1. Proses penglihatan.
Vitamin A dalam bentuk retinal akan bergabung dengan opsin (suatu protein)
membentuk rhodopsin, yang merupakan pigmen penglihatan. Adanya rhodopsin itulah
yang memungkinkan kita dapat melihat. Rendahnya konsumsi menyebabkan menurunnya
simpanan vitamin A di dalam hati dan kadarnya di dalam darah. Akibat lebih
lanjut adalah berkurangnya vitamin A yang tersedia untuk retina.
2. Mencegah kebutaan.
Defisiensi vitamin A menyebabkan kelenjar tidak mampu mengeluarkan air mata,
sehingga film yang menutupi kornea mengering. Selanjutnya kornea mengalami
keratinisasi dan pengelupasan, sehingga menjadi pecah. Infeksi tersebut
menyebabkan mata mengeluarkan nanah dan darah. Dampak lebih lanjut adalah
munculnya titik bitot (putih pada bagian hitam mata) serta terjadi gangguan
yang disebut xerosis conjunctiva, xerophthalmia, dan buta permanen.
3. Memicu pertumbuhan.
Defisiensi vitamin A menyebabkan terhambatnya pertumbuhan karena gangguan pada
sintesis protein. Gejala ini sering tampak pada anak balita. Penelitian pada
hewan percobaan menunjukkan bahwa proses pertumbuhan akan terhenti jika
kebutuhan vitamin A tidak terpenuhi.
4. Memelihara kesehatan
sel-sel epitel pada saluran pernapasan. Defisiensi atau kekurangan vitamin A
menyebabkan sel-sel epitel tidak mampu mengeluarkan mucus (lendir) dan
membentuk cilia (semacam rambut) untuk mencegah akumulasi bahan asing pada
permukaan sel. Karena itu, defisiensi vitamin A dapat menyebabkan infeksi saluran
pernapasan bagian atas (ISPA).
5. Membentuk dan memelihara
pertumbuhan tulang dan gigi. Defisiensi vitamin A terbukti dapat menghambat
pemanjangan tulang dan terbentuknya gigi yang sehat. Karena itu, kecukupan
konsumsi vitamin A sangat penting diperhatikan untuk anak-anak yang sedang
mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan.
6. Memelihara kesehatan
kulit dan rambut. Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan kulit dan rambut
menjadi kasar dan kering.
7. Mendukung proses
reproduksi. Vitamin A diperlukan dalam produktivitas hormon steroid (hormon
seks) dan proses spermatogenesis (pembentukan sel sperma) yang sangat vital
dalam proses pembuahan sel telur untuk menghasilkan keturunan. Karena itu,
defisiensi vitamin A menyebabkan kemandulan.
c) Fungsi
khusus vitamin A yang berhubungan dengan sistem imun
1. Mengatur sistem
kekebalan tubuh (imunitas). Sistem kekebalan membantu mencegah atau melawan
infeksi dengan cara membuat sel darah putih yang dapat menghancurkan berbagai
bakteri dan virus berbahaya. Vitamin A dapat membantu limposit (salah satu tipe
sel darah putih) untuk berfungsi lebih efektif dalam melawan infeksi.
Retinol tampaknya berpengaruh terhadap pertmbuhan dan diferensiasi limposit B.
disamping itu kekurangan vitamin A menurunkan respon anti bodi yang bergantung
pada sel T.
2. Menangkal radikal bebas.
Vitamin A dan betakaroten terbukti merupakan antioksidan yang dapat melindungi
sel dari serangan radikal bebas untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit
kronis, seperti jantung dan kanker
d) Kebutuhan
vitamin A bagi tubuh
5,000
IU per hari
Sumber
makanan: susu, telur, hati, daging, ayam, sayuran hijau, wortel, ubi, bayam,
brokoli, mangga, tomat.
2) Vitamin
B6
a) Pengertian
Vitamin B6 atau dikenal
sebagai pyridoxine merupakan salah satu jenis vitamin yang bersifat larut di
dalam air. Vitamin B6 banyak ditemukan pada beberapa jenis makanan, seperti:
alpukat, pisang, daging, ikan, kacang-kacangan, dan sereal
b) Fungsi
umum vitamin B6
Vitamin B6 diketahui
berperan penting di dalam metabolisme protein, dimana vitamin B6 berfungsi
untuk membantu kerja enzim-enzim yang berperan di dalam metabolisme protein.
Vitamin B6 juga berperan di dalam penggunaan glikogen pada otot sebagai sumber
energi pada saat fitnes. Selain itu, vitamin B6 (bersama dengan zinc, asam
folat, vitamin B12, dan vitamin C) juga diperlukan di dalam sintesis hemoglobin
pada sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke jaringan tubuh.
c) Fungsi
khusus vitamin B6 yang berhubungan dengan sistem
imun
Kekurangan
vitamin B6 dilaporkan terjadi pada orang HIV-positif dan tampak
mengurangi
tanggapan CD4 dan kemampuan sel pembunuh alami untuk membunuh organisme
infeksi. Kekurangan vitamin B6 juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker
tertentu.
d) Kebutuhan
vitamin B6 bagi tubuh
RDI (Reference
Daily Intake atau jumlah zat pangan yang perlu dikonsumsi setiap hari
untuk dapat memenuhi kebutuhan tubuh) dari vitamin B¬6 adalah sebesar 1.3
mg/hari untuk mereka yang berusia 19-50 tahun, sedangkan UL (Tolerable
Upper Intake Levels atau batas maksimal konsumsi suatu zat pangan yang
tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan) dari vitamin B6 adalah sebesar 100
mg/hari.
3) Vitamin
B12
a) Pengertian
Vitamin B12, disebut juga kobalamin, adalah sebuah vitamin larut air yang berperan penting dalam
berfungsi normalnya otak dan sistem
saraf, serta dalam pembentukan darah.
Vitamin ini merupakan salah satu dari delapan vitamin
B. Umumnya, vitamin ini terlibat dalam metabolisme setiap sel dalam
tubuh, terutama pengaruhnya pada sintesis dan regulasi DNA serta
pada sintesisasam lemak dan produksi
energi.
Vitamin
B12 merupakan kumpulan senyawa-senyawa yang terhubung secara kimia, yang
semuanya memiliki aktivitas sebagai vitamin. Secara struktur, vitamin B12
adalah vitamin yang paling kompleks dan mengandung elemen kobal yang jarang tersedia secara biokimia.
b)
Fungsi Vitamin B12
Vitamin B12
berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat.
Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat
syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam
aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk
melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
c) Fungsi
khusus vitamin B12 yang berhubungan dengan sistem imun
Tingkat
vitamin B12 yang rendah dalam darah tampaknya umum pada infeksi HIV. Suplemen
vitamin B12 menunjukkan peningkatan jumlah CD4 dan kegiatan sel pembunuh alami
pada orang yang kekurangan vitamin B12 secara bermakna. Vitamin B12 dan folat
keduanya terlibat dalam pembentukan bahan genetika. Kekurangan vitamin B6 dapat
terjadi sebagai akibat dari pengobatan tertentu, seperti isoniazid (obat TB).
d) Kebutuhan
vitamin B12 bagi tubuh
RDA untuk
vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram perhari.
Sumber utama Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan
produk-produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat
melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah
konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau
satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak
memakan semua produk dari hewan dapat
memperoleh sumber vitamin B12 dari susu
kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan
vitamin B12.
4) Vitamin
C
a) Pengertian
Vitamin C, juga
dikenal sebagai asam askorbat adalah vitamin yang larut
air yang merupakan bagian penting dari kehidupan
b) Fungsi
umum vitamin C
1. berperan
membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya.
2. sebagai
antioksidan
3. meningkatkan
ketahanan tubuh terhadap infeksi
4. membantu
tubuh menyerap zat besi.
c) Fungsi
khusus vitamin C yang berhubungan dengan sistem imun
Vitamin
C (Asam Askorbat) Berkaitan dengan imunitas, fungsi vitamin C antara lain :
1. meningkatkan
pengeluaran sel darah putih dan antibodi yang melawan penyakit, serta
meningkatkan kadar interferon yang melindungi permukaan sel agar tidak dimasuki
virus
2. menangkal berbagai radikal bebas
ekstraseluler, menjaga struktur kolagen (penghubung jaringan tertentu di tubuh)
d) Kebutuhan
vitamin C bagi tubuh
Berikut kebutuhan
vitamin c untuk kita dalam / hari :
1. Bayi
bayi
0-6 bulan = 40 mg
bayi
7-12 bulan = 50 mg.
2. anak-anak
1-3
tahun = 15 mg
4-8
tahun = 25 mg
9-13
tahun = 45 mg
3. Remaja
pria/wanita 14 - 18 tahun = 75 mg/ 65 mg
4. Ibu
hamil = 85 mg
5. Ibu
menyusui = 120 mg
6. dewasa
pria / wanita = 90 mg / 75 mg
7. kebutuhan
untuk perokok = 35 mg lebih tinggi dari non-perokok.
5)
Vitamin D
a)
Pengertian
Vitamin D adalah kelompok yang larut dalam
lemak secosteroids. Pada manusia Vitamin D adalah unik baik karena berfungsi
sebagai prohormon dan karena saat paparan sinar matahari yang cukup tubuh dapat
mensintesis itu (sebagai vitamin D3). Tindakan dari kadar serum endogen refect
sintesis dari paparan sinar matahari serta asupan dari makanan dan diyakini
bahwa sintesis dapat berkontribusi umumnya pemeliharaan dari konsentrasi serum
yang memadai. Bukti menunjukkan bahwa sintesis vitamin D dari paparan sinar
matahari bekerja di loop umpan balik yang mencegah keracunan tetapi karena
ketidakpastian tentang risiko kanker dari sinar matahari, tidak ada rekomendasi
yang dikeluarkan oleh Institute of Medicine untuk jumlah paparan sinar matahari
yang diperlukan untuk memenuhi vitamin D persyaratan. Sesuai dengan diet
Referensi Intakes untuk Vitamin D berasumsi bahwa sintesis tidak terjadi dan
bahwa semua seseorang vitamin D dari diet mereka.
Ketika disintesis pada ginjal, calcitriol
beredar sebagai hormon, mengatur konsentrasi kalsium dan fosfat dalam aliran
darah dan mempromosikan pertumbuhan yang sehat dan remodelling tulang. Vitamin
D mencegah rakhitis pada anak dan osteomalacia pada orang dewasa, dan, bersama
dengan kalsium, membantu melindungi orang dewasa yang lebih tua dari
osteoporosis. Vitamin D juga mempengaruhi fungsi neuromuskuler, peradangan, dan
mempengaruhi tindakan banyak gen yang mengatur proliferasi, diferensiasi dan
apoptosis sel
b) Fungsi Vitamin D
Di dalam hati, vitamin D diubah kedalam bentuk sehingga bisa
diangkut oleh darah.
Di dalam ginjal, bentuk ini selanjutnya diubah untuk menghasilkan hormon vitamin D, yang fungsi utamanya adalah meningkatkan penyerapan kalsium dari usus dan mempermudah pembentukan tulang normal.
Di dalam ginjal, bentuk ini selanjutnya diubah untuk menghasilkan hormon vitamin D, yang fungsi utamanya adalah meningkatkan penyerapan kalsium dari usus dan mempermudah pembentukan tulang normal.
Vitamin D atau vitamin matahari yang bisa diperoleh dari makanan atau
diproduksi dari kulit manusia yang terkena sinar matahari, merupakan senjata
yang memainkan peranan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
c) Fungsi
Khusus Vitamin D Yang Berhubungan Dengan Sistem Imun
Vitamin
D dikenal fungsinya sebagai regulator homeostasis calsium. Fungsi lain yang
belum banyak diketahui adalah peranannya di dalam respon imun. Vitamin D
setelah diaktifkan melalui paparan UV B atau melalui jalur hidroksilasi 2 tahab
di hepar dan ginjal akan membentuk vitamin D aktif (1,25 (OH)2 D3). Aktivitas
vitamin D aktif melalui reseptornya akan meningkatkan ekspresi gen yang bertugas
mengkode reseptor-reseptor yang dapat mengenali struktur mikroba pada permukaan
keratinosit yaitu CD-14 dan TLR-2. Pada saat yang bersamaan, vitamin D aktif
akan merangsang pembentukan cathelicidin yang merupakan suatu antimicrobial
peptide (AMP). Vitamin D aktif juga dapat mempengaruhi pergeseran maturasi sel
T ke arah Th2 sehingga kejadian infeksi bisa dicegah.
Trace
elemen merupakan suatu kelompok mikronutrien anorganik esensial yang diperlukan
dalam diet dengan ukuran mikrogram hingga sekitar 30 mg/dL. Trace elemen ini
terdiri dari 9 mikronutrien, tetapi yang penting untuk memelihara fungsi sistem
imun adalah cuprum, zat besi, selenium, dan zinc. Defisiensi besi akan
menghambat respon sel T dan produksi IL-2. defisiensi zinc akan mengurangi
produksi sitokin Th1 dan aktifitas hormon thymus serta limfopeni, defisiensi
yang berat akan mempercepat terjadinya apoptosis sel T dan sel B, atrofi
thymus, hilangnya aktifitas sel NK, dan terjadi respon hipersensitivitas
(alergi). Defisiensi cuprum akan menimbulkan terjadinya nitropenia dan
menurunnya respon terhadap IL-2. Selenium bergabung dengan protein membentuk
selenoprotein. Selenoprotein melalui sistem antioksidannya dapat mempengaruhi
kinerja leukosit dan sel NK. Pada penderita HIV, defisiensi trace elemen dapat
mengakibatkan peningkatan virulensi virus dan progresivitas infeksi HIV.
Secara khusus, vitamin D ini menjadi senjata sel-sel T tubuh,
yaitu sel-sel yang menyerang dan menghancurkan bakteri dan virus dalam tubuh.
VITAMIN D atau vitamin yang dapat
diperoleh dari makanan atau diproduksi dari kulit manusia yang terkena sinar
matahari, berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Keberadaan vitamin D ini sangat
krusial bagi tubuh. Sebab, menjadi senjata sel-sel T tubuh, yaitu sel-sel yang
menyerang dan menghancurkan bakteri dan virus yang bersarang dalam tubuh.
vitamin D sangat penting untuk mengaktifkan sistem
kekebalan tubuh manusia. Tanpa asupan vitamin D yang cukup, sel-sel pembunuh
dari sistem kekebalan (sel T) tidak akan mampu bereaksi dan melawan infeksi
serius dalam tubuh.
Agar sel T dapat
mendeteksi dan membunuh patogen asing seperti bakteri dan virus, sel-sel harus
dipicu terlebih dahulu dan kemudian ditransformasikan dari sel yang tidak aktif
dan berbahaya menjadi sel-sel pembunuh yang siap untuk mencari dan
menghancurkan semua penyerang.
Sel T bergantung pada
vitamin D dalam proses pengaktifannya. Jadi, tubuh akan rentan jika kekurangan
vitamin D dalam darah. Peneliti dari Department of International Health,
Immunology and Microbiology Profesor Carsten Geisler mengatakan, ketika sel T
berhadapan dengan patogen asing, sel tersebut akan mengulurkan perangkat sinyal
atau antena yang dikenal sebagai reseptor vitamin D, yang akan mencari vitamin
D.
”Hal ini menandakan sel
T harus memiliki vitamin D atau pengaktifan sel akan berhenti. Jika sel T tidak
dapat menemukan cukup vitamin D dalam darah, mereka bahkan tidak akan mulai
memobilisasi,”
Hasil penemuan tersebut
membuat ilmuwan percaya bahwa menyediakan banyak informasi yang dibutuhkan pada
sistem kekebalan tubuh akan membantu mengatur respon kekebalan.
Hal tersebut penting
karena tidak hanya memerangi penyakit, tetapi juga dalam kaitannya dengan
antireaksi kekebalan dalam tubuh dan penolakan transplantasi organ. Setelah
transplantasi organ, sel-sel T dapat menyerang organ donor sebagai ”penyerang
asing”. Pada penyakit autoimun seperti artritis atau penyakit crohn, fragmen
sel T yang salah (sel-sel tubuh untuk penyerang asing) mengarahkan ke tubuh
untuk melakukan serangan pada dirinya sendiri.
Mengidentifikasi peran
vitamin D dalam aktivasi sel T telah menjadi sebuah terobosan besar. Vitamin D
penting untuk penyerapan kalsium dan vitamin ini juga telah terlibat dalam
penyakit-penyakit seperti kanker dan multiple sclerosis. Tetapi apa yang baru
terungkap adalah bagaimana sejatinya peranan vitamin D yang penting untuk
mengaktifkan sistem kekebalan tubuh manusia.
Lebih jauh Carsten
mengatakan, temuannya tersebut dapat membantu mengatasi penyakit menular bahkan
penyakit mewabah. Penelitian itu juga akan sangat berguna dalam mengembangkan
vaksin baru, yang bekerja tepat sebagai dasar pembentukan sistem kekebalan
tubuh manusia. Dan bereaksi baik menekan pertahanan alami tubuh dalam situasi
penting (seperti dalam kasus transplantasi organ dan penyakit autoimun).
Manfaat vitamin D membantu meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk
melawan infeksi. Vitamin D dosis tunggal yang besar adalah cukup untuk
meningkatkan kekebalan seseorang terhadap bakteri.
Masih banyak yang
menyepelekan peranan vitamin D ini. Terkadang orang hanya memperhitungkan
asupan lemak, protein, dan karbohidrat, tetapi tidak terlalu memerhatikan
hal-hal kecil seperti vitamin, khususnya vitamin D. Makro nutrisi memang
diperlukan, tetapi mikro nutrisi juga sangat penting dalam mencegah penyakit,
menjaga sistem kekebalan tubuh, menjamin kadar energi tubuh, serta berbagai
peran vitamin dan antioksidan lainnya.
Vitamin D termasuk
vitamin yang larut dalam lemak, dan sangat diperlukan tubuh untuk menjaga
kesehatan secara umum. Tapi karena vitamin ini larut dalam lemak dan disimpan
dalam sel-sel lemak tubuh, vitamin ini bisa menjadi racun jika dikonsumsi dalam
jumlah berlebih. Vitamin D bisa ditemukan di beberapa makanan, antara lain
susu, minyak ikan cod, salmon dan makarel, ikan tuna dan sardines, sereal yang
diperkaya dengan vitamin D, telur, dan margarin.
Cara lain yang paling
mudah untuk mendapatkan vitamin ini adalah berdiam sebentar di sinar matahari
pagi. Selain minum susu, cara ini merupakan salah satu cara termudah untuk
meyakinkan bahwa Anda mendapatkan asupan vitamin D yang cukup.
Tidak harus setiap hari
jika Anda sibuk. Tapi setiap orang dianjurkan untuk mendapatkan paparan sinar
matahari selama 15 menit, 2–3 kali per minggu. Pastikan sebanyak mungkin bagian
tubuh terpapar sinar matahari. Hal ini untuk meningkatkan penyerapan vitamin D
oleh kulit.
d) Kebutuhan Vitamin D Bagi Tubuh
Jumlah
harian yang diperlukan kita adalah :
Asupan optimal vitamin D
yang diperlukan oleh tubuh dalam satu hari untuk laki-laki dan perempuan sehat
usia 14–50 tahun, dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin D sebanyak 5 mikrogram
atau 200 internasional unit (IU) per hari. Begitu menginjak usia 51, asupan
yang direkomendasikan meningkat menjadi 10 mikrogram atau 400 IU per hari.
Selanjutnya, di usia 71 naik menjadi 15 mikrogram (600 IU).
6) Vitamin
E
a) Pengertian
Vitamin E (Tocopherol),
adalah vitamin yang larut baik dalam lemak yang melindungi tubuh dari radikal
bebas.
Vitamin E juga
menguatkan dinding pembuluh kapiler darah dan mencegah kerusakan sel darah merah
akibat racun. Vitamin ini juga membantu mencegah sterilitas dan destrofi otot.
Vitamin E juga dikenal sebagai tokoferol, khususnya pada molekul alfa
tokoferol.
b) Fungsi
umum vitamin E
Fungsi
vitamin E juga sebagai penangkap radikal bebas atau sebagai antioksidan,kekurangan
vitamin ini membuat kulit tampak berkerut,fungsinya hampir mirip dengan vitamin
C,Vitamin E melindungi kulit dengan menguatkan serat2 kolagen dan elastin pada
kulit,membuat kulit lebih kencang dan lebih terjaga kelembabannya,sangat baik
utuk kulit yang sensitif terutama yang sensitif pada sinar matahari.pada
produk2 tabir surya kandungan vitamin E berfungsi sebagai
penghalang dari efek2 luar yang menyebabkan kekeringan pada kulit.
c) Fungsi
khusus vitamin E yang berhubungan dengan sistem imun
1. Vitamin
E memainkan peranan kunci sebagai antioksidan pada dinding sel. Karena
fungsinya, vitamin E dianggap sebagai sumber gizi "anti-virus",
tetapi hal ini hanya ditunjukkan dalam laboratorium, tidak secara klinis.
Suplemen vitamin E dan A secara bersamaan pada hewan telah menunjukkan
peningkatan fungsi sel neutrofil, yang dapat membunuh organisme infeksi.
Kekurangan vitamin E jarang terjadi pada manusia, walaupun kepekatan dalam
darah yang rendah pernah dilaporkan terjadi pada orang dengan HIV.
2. Vitamin E diserap di saluran pencernaan yaitu oleh silomikron melalui
transport silomikron dan kemudian di hati diserap oleh uptake silomikron. hati
dapat mengubah vitamin E menjadi VLDL. Tempat penyimpanan utama vitamin E
adalah di jaringan adiposa. Fungsi utama vitamin E di dalam tubuh adalah
sebagai antioksidan alami yang mambuang radikal bebas dan molekul oksigen.
secara partikular, vitamin E juga penting dalam mencegah peroksidasi membran
asam lemak tak jenuh. Vitamin E dan C berhubungan dengan efektifitas
antioksidan masing-masing. Alfa-tokoferol yang aktif dapat diregenerasi dengan
adanya interaksi dengan vitamin C yang menghambat oksidasi rakdikal bebas
peroksi. Alternatif lain, alfa tokoferol dapat membuang dua radikal bebas
peroksi dan mengkonjugasinya menjadi glucuronat ketika ekskresi di ginjal.
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh tidak bertenaga, aktifitas
seksual menurun, deposit lemak yang tidak normal di otot, perubahan degenerasi
di hati dan otot, kulit kering, dan peningkatan resiko kanker
3. Melindungi sel dari degenerasi yang terjadi pada proses penuaan.
Studi yang dilakukan oleh Simin Meydani, PhD. di Boston menyimpulkan bahwa
vitamin E dapat membantu peningkatan respons imun pada penduduk lanjut usia.
Vitamin E adalah antioksidan yang melindungi sel dan jaringan dari kerusakan
secara bertahap akibat oksidasi yang berlebihan. Akibat penuaan pada respons
imun adalah oksidatif secara alamiah sehingga harus dimodulasi oleh vitamin E
(Murray F, 1991).
d) Kebutuhan
vitamin E bagi tubuh
Asupan vitamin E harian
sebesar 10-30 mg dianggap cukup untuk mempertahankan kadar viamin E dalam
darah. Namun batas konsumsi vitamin E yang dianjurkan adalah 8 sampai 10 IU
(International Units) suatu batas dimana sepertiga orang Amerika
menggunakannya. Untuk keuntungan maksimal vitamin E, diperlukan 100 sampai 400
IU setiap hari.
Sebagian besar penelitian menunjukan bahwa ini merupakan konsumsi optimal untuk
mengurangi risiko penyakit kronis. Sedangkan dalam bahan makanan yang kita
konsumsi setiap harinya diperkirakan mengandung 25 IU vitamin E.
MINERAL
1. Zinc
a) Pengertian
Zinc
adalah mineral penting yang terdapat pada hampir setiap sel. Zinc menstimulasi
aktifitas kurang lebih 100 enzim, yaitu substansi yang mendukung reaksi-reaksi
biokimia di dalam tubuh.
b) Fungsi
umum zinc
Zinc
berfungsi untuk mendukung sistem pertahanan tubuh yang baik,untuk penyembuhan
luka, membantu kemampuan indera perasa dan penciuman, dan diperlukan untuk
sintesis DNA. Zinc juga berguna untuk pertumbuhan tubuh yang normal dan
perkembangan manusia mulai dari masa kehamilan, anak-anak dan dewasa.
c) Fungsi
khusus zinc yang berhubungan dengan sistem imun
1. Menurunkan gejala dan
lama penyakit influenza. Secara tidak langsung mempengaruhi fungsi imun melalui
peran sebagai kofaktor dalam pembentukan DNA, RNA, dan protein sehingga
meningkatkan pembelahan sellular. Defisiensi Zn secara langsung menurunkan
produksi limfosit T, respons limfosit T untuk stimulasi/rangsangan, dan
produksi IL-2.
2. Sistem imun dalam tubuh dipengaruhi oleh tingkat adanya zinc
dalam tubuh. Kekurangan zinc yang parah melemahkan fungsi imun. Zinc diperlukan
bagi pengembangan dan pengaktifan T-limposit, yaitu sejenis sel darah putih
yang berfungsi untuk memerangi penyakit. Di saat suplemen zinc diberikan pada
individu yang memiliki zinc rendah, jumlah cel T-limposit dalam darah meningkat
dn kemampuan sel limposit untuk memerangi infeksi meningkat. Studi menunjukkan
anak-anak yang miskin dan kekurangan nutrisi di India, Afrika, Amerika Selatan
dan Asia Tenggara bisa sembuh dengan lebih cepat dari penyakit diare setelah
minum suplemen zinc. Jumlah zinc yang diberikan pada studi tersebut berkisar 4
mg per hari hingga 40 mg per hari dan diberikan dalam bentuk zinc yang
bervariasi (zinc acetate, zinc gluconate, atau zinc sulfate). Suplemen zinc
sering diberikan untuk membantu penyembuhan borok pada kulit atau luka-luka
lainnya. Tetapi penyembuhan tidak bisa lebih cepat apabila diberikan pada orang
yang sudah memiliki kadar zinc yang normal.
d) Kebutuhan
zinc bagi tubuh
Bayi diatas
7 bln hingga 3 tahun >> 3 mg
Anak Umur
4 thn hingga 8 thn >> 5 mg
Anak Umr
9 hingga 13 tahun >> 8 mg
Usia 14 hingga
18 tahun:
ü Laki-Laki >> 11 mg
ü Perempuan >> 9 mg
ü Hamil >> 13 mg
ü Menyusui >> 14 mg
Usia 19
tahun ke atas:
ü Laki-Laki >> 11 mg
ü Perempuan >> 8 mg
ü Hamil >> 11 mg
ü Menyusui >> 12 mg
2. Zat
Besi ( Fe )
a) Pengertian
Zat
besi (Fe) merupakan jenis mineral mikro esensial yang mempunyai fungsi
penting di dalam tubuh. Dibutuhkan dengan jumlah konsumsi sekitar 1.5-2.2 mg
per- harinya, zat besi mempunyai fungsi penting di dalam tubuh antara lain
sebagai media transportasi bagi oksigen dari paru-paru ke berbagai jaringan
tubuh serta juga akan berfungsi sebagai katalis dalam proses penpindahan energi
di dalam sel.
Zat besi adalah suatu
zat yang mengatur jumlah darah dalam tubuh kita. Zat besi ini berfungsi
untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan juga bisa membantu pembentukan
energi. zat besi ini terkandung dalam darah manusia, berpengaruh besar untuk
menaikan dan menurunkan jumlah darah.
b) Fungsi
umum fe
zat besi punya peran vital bagi tubuh kita. salah satu fungsi
utamanya adalah transportasi utama dalam mendistribusikan oksigen ke seluruh
tubuh. jadi fungsinya betul betul sangat penting. selain itu zat besi
berperan dalam produksi hemoglobin dan menyokong sistem kekebalan tubuh. jadi jika
kekurangan zat besi, resiko terserang penyakit jadi besar.
c) Fungsi
khusus fe yang berhubungan dengan sistem imun
Peranan
zat besi yang sedikit tampak mengurangi pembentukan dan kegiatan hormon timik;
penurunan jumlah CD4, membahayakan fungsi CD4, sel pembunuh alami dan
neutrofil; peningkatan kematian sel; merusak kemampuan sel untuk membunuh
organisme infeksi; dan mengganggu pembentukan sitokin. Apabila zat besi
ditambahkan dengan vitamin A, tampak peningkatan jumlah sel kekebalan pada
manusia. Tingkat zat besi dalam darah pada orang HIV-positif mungkin tidak
dapat menggambarkan secara tepat berapa banyak zat besi yang tersimpan dalam
tubuh dan fungsi kekebalan, sehingga penggunaan suplemen diperdebatkan. Lebih
lanjut, karena kerumitan yang saling mempengaruhi antara bahan gizi dalam
tubuh, konsumsi zat besi yang berlebihan dapat mengganggu penyerapan tembaga.
Sel
T terganggu karena berkurangnya pembentukan sel-sel tersebut, yang kemungkinan
disebabkan oleh berkurangnya sintesis DNA. Berkurangnya sintesis DNA disebabkan
oleh gangguan enzim reduktase ribonukleotida yang membutuhkan besi untuk dapat
berfungsi. Disamping itu sel darah putih yang menghancurkan bakteri tidak dapat
bekerja secara efektif dalam keadaan tubuh kekurangan besi. Enzim lain yang berperan
dalam sistem kekebalan adalah mieloperoksidase yang juga terganggu fungsinya
pada difesiensi besi. Disamping itu dua protein pengikat-besi trsnsferin dan
laktoferin mencegah terjadnya infeksi dengan cara memisahkan besi dari
mikroorgnisme yang membutuhkannya untuk perkembangbiakan.
d) Kebutuhan
fe bagi tubuh
Kadar zat besi yang
dibutuhkan tergantung dari jenis kelamin, usia, dan kondisi. Berikut
spesifikasinya:
1.
Usia 2-6 thn
Jumlah zat besi yang
dibutuhkan adalah 4,7 mg/hari.
2.
Usia 6-12 thn
Jumlah zat besi yang
dibutuhkan adalah 7,8mg/hari
3.
Remaja usia 12-16 thn
Remaja laki-laki,
kebutuhan zat besinya sekitar 12,2mg/hari. Remaja perempuan 21,4mg/hari. Usia
remaja paling banyak membutuhkan zat besi, karena masa pertumbuhan
4.
Diatas 17 thn
Diatas 17 thn laki-laki
membutuhkan zat besi 8,5mg/hari. Perempuan subur (terutama yg lagi pms)
membutuhkan zat besi 18,9mg/hari. Untuk ibu menyusui membutuhkan zat
besi sekitar 8,7mg/hari, untuk menopause membutuhkan zat besi 6,7mg/hari.
3. Asam
folat
a) Pengertian
Asam folat merupakan
nutrisi yang sangat penting bagi tubuh. Vitamin ini bekerja untuk memperlancar
aktivitas metabolisme dan membantu fungsi nutrisi esensial lainnya. Tanpa asam
folat, tubuh akan mudah terserang berbagai penyakit, mulai dari depresi,
kecemasan, kelelahan, insomnia, kesulitan mengingat, lidah merah dan luka
hingga gangguan pencernaan.
b) Fungsi
umum asam folat
1.
Asam Folat atau Vitamin B9 diperlukan untuk
sintesis asam nukleat
2.
Asam Folat atau Vitamin B9 diperlukan untuk
pembentukan heme, yang, berpigmen besi membawa komponen hemoglobin dalam sel
darah merah
3.
Asam Folat atau Vitamin B9 berfungsi penting
untuk pengembangan tabung saraf selama kehamilan secara efisien
4.
Asam Folat atau Vitamin B9 berfungsi vital untuk
sintesis asam deoksiribonukleat dalam inti sel
5.
Asam Folat atau Vitamin B9 berfungsi memiliki
peran dalam pembentukan dan pematangan sel-sel merah
6.
Asam Folat atau Vitamin B9 berfungsi membantu
dalam sintesis asam nukleat
7.
Asam Folat atau Vitamin B9 berfungsi penting
untuk pertumbuhan, produksi dan pemeliharaan sel-sel baru
8.
Asam Folat atau Vitamin B9 terlibat dalam
produksi neurotransmitter seperti serotonin, yang mengatur suasana hati, tidur
dan kelaparan
9.
Vitamin B9 atau asam folat bermanfaat mengurangi
kadar asam amino (homosistein) dalam tubuh, memberikan perlindungan terhadap
penyakit jantung.
10. Vitamin B9 atau asam
folat bermanfaat mengurangi resiko neural tube serta cacat lahir lainnya,
seperti bibir sumbing dan beberapa cacat jantung bawaan.
11. Vitamin B9 atau asam
folat bermanfaat melindungi tubuh terhadap bentuk-bentuk tertentu dari kanker
dan penyakit jantung.
12. Vitamin B9 atatu asam
folat bertindak sebagai koenzim dalam transfer kelompok formil dan
hydroxymethyl dalam sistem biologis yang berbeda dan dalam metabolisme karbon.
13. Vitamin B9 atatu asam
folat digunakan dalam pengobatan anemia megaloblastik.
14. Vitamin B9 atau asam
folat bermanfaat membantu tubuh menyingkirkan Homosistein, racun darah yang
mempengaruhi otot jantung dan membuat deposito kolesterol dalam otot jantung.
15. Vitamin B9 atau asam
folat bermanfaat dalam mencegah stroke dan serangan jantung.
16. Vitamin B9 atau asam
folat bermanfaat membantu pencernaan dan juga baik untuk sistem saraf.
17. Vitamin B9 atau asam
folat bermanfaat membantu dalam meningkatkan mental serta kesehatan emosional.
18. Vitamin B9 atau asam
folat ditemukan berguna dalam perawatan depresi dan kecemasan.
19. Vitamin B9 atau asam
folat bermanfaat untuk membantu dalam meningkatkan gejala kolitis ulserativa.
20. Vitamin B9 atau asam
folat bermanfaat mengurangi jumlah sel bronkial yang abnormal atau prakanker
pada perokok.
21. Fungsi
khusus asam folat yang berhubungan dengan sistem imun
22. Kebutuhan
asam folat bagi tubuh
c) Fungsi
khusus asam folat yang berhubungan
dengan sistem imun
Meningkatkan
sistem imun pada kelompok lansia. Studi di Canada pada sekelompok hewan tikus
melalui pemberian asam folate dapat meningkatkan distribusi sel T dan respons
mitogen (pembelahan sel untuk meningkatkan respons imun). Studi terbaru
menunjukkan intake asam folat yang tinggi mungkin meningkatkan memori populasi
lansia (Daniels S, 2002).
d) Kebutuhan
asam folat bagi tubuh
REKOMENDASI ASUPAN HARIAN :
Kelompok Umur
|
Laki-laki (mg /
hari)
|
Perempuan (mg /
hari)
|
0-6 bulan
|
65 (AI)
|
65 (AI)
|
7-12 bulan
|
80 (AI)
|
80 (AI)
|
1-3 tahun
|
150
|
150
|
4-8 tahun
|
200
|
200
|
9-13 tahun
|
300
|
300
|
14-18 tahun
|
400
|
400
|
19-59 tahun dan di
atas
|
400
|
400
|
4.
Kalsium
(Calcium = Ca)
a) Pengertian
Kalsium adalah mineral
yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung
antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan otot.
b) Fungsi
umum kalsium
1. Mengaktifkan
saraf
2. Melancarkan
peredaran darah
3. Melenturkan
otot
4. Menormalkan
tekanan darah
5. Menyeimbangkan
tingkat keasaman darah
6. Menjaga
keseimbangan cairan tubuh
7. Mencegah
osteoporosis (keropos tulang)
8. Mencegah
penyakit jantung
9. Menurunkan
risiko kanker usus
10. Mengatasi
kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik
11. Mengatasi
keluhan saat haid dan menopause
12. Meminimalkan
penyusutan tulang selama hamil dan menyusui
13. Membantu
mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi
14. Mengatasi
kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan
15. Memulihkan
gairah seks yang menurun/melemah
16. Mengatasi
kencing manis (mengaktifkan pankreas)
c) Fungsi
khusus kalsium yang berhubungan dengan sistem imun
Kekuranan kalsium mampu memicu terjadinya penurunan kekebalan
tubuh. Karena dengan kekurangan imunitas tubuh terhadap serangan penyakit, maka
dengan sangat mudah terjangkit berbagai penyakit yang seharusnya bisa ditangkal
oleh system kekebalan tubuh.
d) Kebutuhan
kalsium bagi tubuh
Berdasarkan rumusan
dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, angka kebutuhan kalsium dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. 300
mg untuk anak usia 0-6 bulan
2. 400
mg untuk anak usia 7-12 bulan
3. 500 mg untuk anak usia 1-5 tahun dan 6-9 bulan
4. 600
– 700 mg untuk usia remaja
5. 500
– 800 mg untuk usia Dewasa
6. Ibu
hamil dan menyusui 900 – 1200 mg
5. Selenium
a) Pengertian
Selenium adalah mineral penting yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai antioksidan untuk meredam aktivitas
radikal bebas.
Selenium, atau sering disebut selen,
adalah unsur kimia dengan nomor atom 34. Selenium bersifat non-logam, dan
memiliki kemiripan sifat dengan sulfur dan tellurium. Selenium jarang ditemukan
dalam keadaan bebas di alam. Selenium dapat ditemukan dalam bijih sulfida
seperti pirit. Selenium digunakan dalam pembuatan kaca dan dulu digunakan
sebagai semikonduktor (yang sekarang digantikan oleh silikon).
Selenium adalah sebuah mikronutrien
penting yang diperlukan oleh tubuh manusia. Dalam tumbuhan, selenium terkadang
digunakan untuk mempertahankan diri dari herbivora. Beberapa tanaman dapat
digunakan sebagai indikator selenium, seperti tanaman dalam genus Stanleya
dan Astragalus.
Selenium merupakan unsur gizi yang
sangat penting bagi tubuh agar vitamin E berfungsi dengan baik. Selenium
bersifat toksik apabila dikonsumsi berlebihan. Pada manusia, kelebihan selen
dapat memicu terjadinya “selenosis” dengan gejala kerusakan pencernaan dan
saraf.
b) Fungsi
Selenium Secara Umum
1. Menangkal
radikal bebas.
2. Meningkatkan
kekebalan tubuh
3. Mempertahankan
elastisitas
4. Selenium
dapat mencegah osteoporosis
5. Membantu
kerja vitamin E sebagai antioksidan (selen memiliki efek antioksidan 500x
vitamin E)
6. Menurunkan
resiko terkena kanker
7. memperlambat
pertumbuhan tumor dengan meningkatkan aktivitas sel imun dan menahan
pembentukan pembuluh darah menuju tumor.
8. Meningkatkan
fungsi seksual
9. Mengeluarkan
logam berat dari dalam tubuh
c) Fungsi
Selenium Secara Khusus Yang Berhubungan Dengan Sistem Imun
1. Meningkatkan
kekebalan tubuh
Selenium diketahui memperbaiki sistem
imunitas (kekebalan tubuh) dan fungsi kelenjar tiroid. Hasil penelitian
belakangan ini yang memastikan bahwa selenium dapat mencegah kanker (termasuk
kanker kulit akibat paparan matahari) menambah pamornya sebagai mineral yang
bermanfaat besar untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh manusia.
2. memperlambat
pertumbuhan tumor dengan meningkatkan aktivitas sel imun dan menahan
pembentukan pembuluh darah menuju tumor.
Peranan
Selenium adalah sel antioksidan yang bermakna. Virus tertentu menjadi lebih
kuat pada orang yang kekurangan selenium. Serupa dengan itu, hewan yang
kekurangan selenium lebih rentan terhadap kerusakan jantung akibat virus. Hewan
yang kekurangan zat selenium dan zat tembaga atau zat besi mempunyai neutrofil
yang kurang mampu untuk membunuh organisme infeksi. Suplemen selenium mungkin
melindungi terhadap kanker pada hewan dan manusia. Apabila vitamin E dan
selenium ditambahkan secara bersamaan pada hewan, terjadi peningkatan jumlah
sel kekebalan. Dalam sel-T, penambahan selenium menekan penggandaan HIV dan
penurunan produksi sitokin yang menyebabkan peradangan. Suplemen selenium pada
orang HIV-positif yang kekurangan selenium menunjukkan peningkatan status
selenium. Kekurangan selenium berhubungan dengan pengembangan virus dan
kematian dalam infeksi HIV lebih banyak dibandingkan kekurangan gizi lain.
Dalam beberapa penelitian, selenium dalam darah berhubungan dengan jumlah CD4,
walaupun penggunaan suplemen tidak selalu menghasilkan peningkatan jumlah CD4
d) Kebutuhan
Selenium Di Dalam Tubuh
Kebutuhan selenium berdasarkan RDA
(recommended dietary allowance) yang dibuat oleh Badan Nutrisi dan Makanan
Amerika Serikat tahun 2000 seperti terlihat pada tabel di bawah ini. RDA ini
berdasarkan jumlah selenium yang dibutuhkan untuk memaksimalkan aktifitas enzim
glutathione peroksidase di dalam plasma.
Tabel
2. Recommended Dietary Allowance (RDA) untuk selenium
Usia
|
Laki-laki (mcg/hr)
|
Perempuan (mcgr/hr)
|
0-6 bulan
|
15
|
15
|
7-12 bulan
|
20
|
20
|
1-3 tahun
|
20
|
20
|
4-8 tahun
|
30
|
30
|
9-13 tahun
|
40
|
40
|
14-18 tahun
|
55
|
55
|
>19 tahun
|
55
|
55
|
Kehamilan
|
-
|
60
|
Menyusui
|
-
|
70
|
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar