Rabu, 18 April 2012

PERAN DAN INTERAKSI MIKROGIZI DALAM SISTEM IMUN


PERAN DAN INTERAKSI MIKROGIZI DALAM SISTEM IMUN
Mikrogizi terdiri dari vitamin dan mineral
Vitamin adalah sekelompok  senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, hewan dan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik, kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit.
Mineral adalah suatu zat ( fasa ) padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal.
Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik. ( Murwanto, Helmy, dkk. 1992 )
Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalm keadaan padat, akan tetapi dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral mineral padat itu biasanya terdapat dalam bentuk bentuk kristal, yang agak setangkup, dan yang pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang bidang datar. Bidang bidang geometric ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya pada mineral yang bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan bangunankristal sendiri. Pengenalan atau dterminasi mineral mineral dapat didasarkan atas bebagai sifat dari mineral mineral tersebut.
Mikrogizi yang berperan dalam sistem imun dibagi menjadi 2, yaitu :
1.    Vitamin, meliputi : Vitamin A, Vitamin B6, Vitamin B12, Vitamin C, Vitamin D dan Vitamin E
2.    Mineral, meliputi : Zinc, Zat Besi ( Fe ), Asam Folat, Kalsium dan Selenium

VITAMIN
1)   Vitamin A
a)      Pengertian
Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik. Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat. Akan tetapi, istilah vitamin A seringkali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh. Vitamin A banyak ditemukan pada wortel, minyak ikan, susu, keju, dan hati.
b)      Fungsi umum vitamin A
Secara garis besar, manfaat vitamin A adalah sebagai berikut:
1.      Proses penglihatan. Vitamin A dalam bentuk retinal akan bergabung dengan opsin (suatu protein) membentuk rhodopsin, yang merupakan pigmen penglihatan. Adanya rhodopsin itulah yang memungkinkan kita dapat melihat. Rendahnya konsumsi menyebabkan menurunnya simpanan vitamin A di dalam hati dan kadarnya di dalam darah. Akibat lebih lanjut adalah berkurangnya vitamin A yang tersedia untuk retina.
2.      Mencegah kebutaan. Defisiensi vitamin A menyebabkan kelenjar tidak mampu mengeluarkan air mata, sehingga film yang menutupi kornea mengering. Selanjutnya kornea mengalami keratinisasi dan pengelupasan, sehingga menjadi pecah. Infeksi tersebut menyebabkan mata mengeluarkan nanah dan darah. Dampak lebih lanjut adalah munculnya titik bitot (putih pada bagian hitam mata) serta terjadi gangguan yang disebut xerosis conjunctiva, xerophthalmia, dan buta permanen.
3.      Memicu pertumbuhan. Defisiensi vitamin A menyebabkan terhambatnya pertumbuhan karena gangguan pada sintesis protein. Gejala ini sering tampak pada anak balita. Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan bahwa proses pertumbuhan akan terhenti jika kebutuhan vitamin A tidak terpenuhi.
4.      Memelihara kesehatan sel-sel epitel pada saluran pernapasan. Defisiensi atau kekurangan vitamin A menyebabkan sel-sel epitel tidak mampu mengeluarkan mucus (lendir) dan membentuk cilia (semacam rambut) untuk mencegah akumulasi bahan asing pada permukaan sel. Karena itu, defisiensi vitamin A dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA).
5.      Membentuk dan memelihara pertumbuhan tulang dan gigi. Defisiensi vitamin A terbukti dapat menghambat pemanjangan tulang dan terbentuknya gigi yang sehat. Karena itu, kecukupan konsumsi vitamin A sangat penting diperhatikan untuk anak-anak yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan.
6.      Memelihara kesehatan kulit dan rambut. Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan kulit dan rambut menjadi kasar dan kering.
7.      Mendukung proses reproduksi. Vitamin A diperlukan dalam produktivitas hormon steroid (hormon seks) dan proses spermatogenesis (pembentukan sel sperma) yang sangat vital dalam proses pembuahan sel telur untuk menghasilkan keturunan. Karena itu, defisiensi vitamin A menyebabkan kemandulan.
c)      Fungsi khusus vitamin A yang berhubungan dengan sistem imun
1.      Mengatur sistem kekebalan tubuh (imunitas). Sistem kekebalan membantu mencegah atau melawan infeksi dengan cara membuat sel darah putih yang dapat menghancurkan berbagai bakteri dan virus berbahaya. Vitamin A dapat membantu limposit (salah satu tipe sel darah putih) untuk berfungsi lebih efektif dalam melawan infeksi. Retinol tampaknya berpengaruh terhadap pertmbuhan dan diferensiasi limposit B. disamping itu kekurangan vitamin A menurunkan respon anti bodi yang bergantung pada sel T.
2.      Menangkal radikal bebas. Vitamin A dan betakaroten terbukti merupakan antioksidan yang dapat melindungi sel dari serangan radikal bebas untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit kronis, seperti jantung dan kanker

d)      Kebutuhan vitamin A bagi tubuh
5,000 IU per hari
Sumber makanan: susu, telur, hati, daging, ayam, sayuran hijau, wortel, ubi, bayam, brokoli, mangga, tomat.

2)   Vitamin B6
a)      Pengertian
Vitamin B6 atau dikenal sebagai pyridoxine merupakan salah satu jenis vitamin yang bersifat larut di dalam air. Vitamin B6 banyak ditemukan pada beberapa jenis makanan, seperti: alpukat, pisang, daging, ikan, kacang-kacangan, dan sereal
b)      Fungsi umum vitamin B6
Vitamin B6 diketahui berperan penting di dalam metabolisme protein, dimana vitamin B6 berfungsi untuk membantu kerja enzim-enzim yang berperan di dalam metabolisme protein. Vitamin B6 juga berperan di dalam penggunaan glikogen pada otot sebagai sumber energi pada saat fitnes. Selain itu, vitamin B6 (bersama dengan zinc, asam folat, vitamin B12, dan vitamin C) juga diperlukan di dalam sintesis hemoglobin pada sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke jaringan tubuh.
c)      Fungsi khusus vitamin B6 yang berhubungan dengan sistem imun
Kekurangan vitamin B6 dilaporkan terjadi pada orang HIV-positif dan tampak
mengurangi tanggapan CD4 dan kemampuan sel pembunuh alami untuk membunuh organisme infeksi. Kekurangan vitamin B6 juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker tertentu.
d)      Kebutuhan vitamin B6 bagi tubuh
RDI (Reference Daily Intake atau jumlah zat pangan yang perlu dikonsumsi setiap hari untuk dapat memenuhi kebutuhan tubuh) dari vitamin B¬6 adalah sebesar 1.3 mg/hari untuk mereka yang berusia 19-50 tahun, sedangkan UL (Tolerable Upper Intake Levels atau batas maksimal konsumsi suatu zat pangan yang tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan) dari vitamin B6 adalah sebesar 100 mg/hari.

3)   Vitamin B12
a)      Pengertian
Vitamin B12, disebut juga kobalamin, adalah sebuah vitamin larut air yang berperan penting dalam berfungsi normalnya otak dan sistem saraf, serta dalam pembentukan darah. Vitamin ini merupakan salah satu dari delapan vitamin B. Umumnya, vitamin ini terlibat dalam metabolisme setiap sel dalam tubuh, terutama pengaruhnya pada sintesis dan regulasi DNA serta pada sintesisasam lemak dan produksi energi.
Vitamin B12 merupakan kumpulan senyawa-senyawa yang terhubung secara kimia, yang semuanya memiliki aktivitas sebagai vitamin. Secara struktur, vitamin B12 adalah vitamin yang paling kompleks dan mengandung elemen kobal yang jarang tersedia secara biokimia.
b)      Fungsi Vitamin B12
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
c)      Fungsi khusus vitamin B12 yang berhubungan dengan sistem imun
Tingkat vitamin B12 yang rendah dalam darah tampaknya umum pada infeksi HIV. Suplemen vitamin B12 menunjukkan peningkatan jumlah CD4 dan kegiatan sel pembunuh alami pada orang yang kekurangan vitamin B12 secara bermakna. Vitamin B12 dan folat keduanya terlibat dalam pembentukan bahan genetika. Kekurangan vitamin B6 dapat terjadi sebagai akibat dari pengobatan tertentu, seperti isoniazid (obat TB).
d)      Kebutuhan vitamin B12 bagi tubuh
RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram perhari.
Sumber utama Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B12. 

4)   Vitamin C
a)      Pengertian
Vitamin C, juga dikenal sebagai asam askorbat adalah vitamin yang larut air yang merupakan bagian penting dari kehidupan

b)      Fungsi umum vitamin C
1.      berperan membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya.
2.      sebagai antioksidan
3.      meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi
4.      membantu tubuh menyerap zat besi.
c)      Fungsi khusus vitamin C yang berhubungan dengan sistem imun
Vitamin C (Asam Askorbat) Berkaitan dengan imunitas, fungsi vitamin C antara lain :
1.      meningkatkan pengeluaran sel darah putih dan antibodi yang melawan penyakit, serta meningkatkan kadar interferon yang melindungi permukaan sel agar tidak dimasuki virus
2.       menangkal berbagai radikal bebas ekstraseluler, menjaga struktur kolagen (penghubung jaringan tertentu di tubuh)
d)      Kebutuhan vitamin C bagi tubuh
Berikut kebutuhan vitamin c untuk kita dalam / hari :
1.      Bayi 
bayi 0-6 bulan = 40 mg
bayi 7-12 bulan = 50 mg.
2.      anak-anak 
1-3 tahun = 15 mg
4-8 tahun = 25 mg
9-13 tahun = 45 mg
3.      Remaja pria/wanita 14 - 18 tahun = 75 mg/ 65 mg
4.      Ibu hamil = 85 mg
5.      Ibu menyusui = 120 mg
6.      dewasa pria / wanita = 90 mg / 75 mg
7.      kebutuhan untuk perokok = 35 mg lebih tinggi dari non-perokok.





5)   Vitamin D
a) Pengertian
Vitamin D adalah kelompok yang larut dalam lemak secosteroids. Pada manusia Vitamin D adalah unik baik karena berfungsi sebagai prohormon dan karena saat paparan sinar matahari yang cukup tubuh dapat mensintesis itu (sebagai vitamin D3). Tindakan dari kadar serum endogen refect sintesis dari paparan sinar matahari serta asupan dari makanan dan diyakini bahwa sintesis dapat berkontribusi umumnya pemeliharaan dari konsentrasi serum yang memadai. Bukti menunjukkan bahwa sintesis vitamin D dari paparan sinar matahari bekerja di loop umpan balik yang mencegah keracunan tetapi karena ketidakpastian tentang risiko kanker dari sinar matahari, tidak ada rekomendasi yang dikeluarkan oleh Institute of Medicine untuk jumlah paparan sinar matahari yang diperlukan untuk memenuhi vitamin D persyaratan. Sesuai dengan diet Referensi Intakes untuk Vitamin D berasumsi bahwa sintesis tidak terjadi dan bahwa semua seseorang vitamin D dari diet mereka.
Ketika disintesis pada ginjal, calcitriol beredar sebagai hormon, mengatur konsentrasi kalsium dan fosfat dalam aliran darah dan mempromosikan pertumbuhan yang sehat dan remodelling tulang. Vitamin D mencegah rakhitis pada anak dan osteomalacia pada orang dewasa, dan, bersama dengan kalsium, membantu melindungi orang dewasa yang lebih tua dari osteoporosis. Vitamin D juga mempengaruhi fungsi neuromuskuler, peradangan, dan mempengaruhi tindakan banyak gen yang mengatur proliferasi, diferensiasi dan apoptosis sel

b) Fungsi Vitamin D
Di dalam hati, vitamin D diubah kedalam bentuk sehingga bisa diangkut oleh darah.
Di dalam ginjal, bentuk ini selanjutnya diubah untuk menghasilkan hormon vitamin D, yang fungsi utamanya adalah meningkatkan penyerapan kalsium dari usus dan mempermudah pembentukan tulang normal.
Vitamin D atau vitamin matahari yang bisa diperoleh dari makanan atau diproduksi dari kulit manusia yang terkena sinar matahari, merupakan senjata yang memainkan peranan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
c) Fungsi Khusus Vitamin D Yang Berhubungan Dengan Sistem Imun
Vitamin D dikenal fungsinya sebagai regulator homeostasis calsium. Fungsi lain yang belum banyak diketahui adalah peranannya di dalam respon imun. Vitamin D setelah diaktifkan melalui paparan UV B atau melalui jalur hidroksilasi 2 tahab di hepar dan ginjal akan membentuk vitamin D aktif (1,25 (OH)2 D3). Aktivitas vitamin D aktif melalui reseptornya akan meningkatkan ekspresi gen yang bertugas mengkode reseptor-reseptor yang dapat mengenali struktur mikroba pada permukaan keratinosit yaitu CD-14 dan TLR-2. Pada saat yang bersamaan, vitamin D aktif akan merangsang pembentukan cathelicidin yang merupakan suatu antimicrobial peptide (AMP). Vitamin D aktif juga dapat mempengaruhi pergeseran maturasi sel T ke arah Th2 sehingga kejadian infeksi bisa dicegah.
Trace elemen merupakan suatu kelompok mikronutrien anorganik esensial yang diperlukan dalam diet dengan ukuran mikrogram hingga sekitar 30 mg/dL. Trace elemen ini terdiri dari 9 mikronutrien, tetapi yang penting untuk memelihara fungsi sistem imun adalah cuprum, zat besi, selenium, dan zinc. Defisiensi besi akan menghambat respon sel T dan produksi IL-2. defisiensi zinc akan mengurangi produksi sitokin Th1 dan aktifitas hormon thymus serta limfopeni, defisiensi yang berat akan mempercepat terjadinya apoptosis sel T dan sel B, atrofi thymus, hilangnya aktifitas sel NK, dan terjadi respon hipersensitivitas (alergi). Defisiensi cuprum akan menimbulkan terjadinya nitropenia dan menurunnya respon terhadap IL-2. Selenium bergabung dengan protein membentuk selenoprotein. Selenoprotein melalui sistem antioksidannya dapat mempengaruhi kinerja leukosit dan sel NK. Pada penderita HIV, defisiensi trace elemen dapat mengakibatkan peningkatan virulensi virus dan progresivitas infeksi HIV.
Secara khusus, vitamin D ini menjadi senjata sel-sel T tubuh, yaitu sel-sel yang menyerang dan menghancurkan bakteri dan virus dalam tubuh.
VITAMIN D atau vitamin yang dapat diperoleh dari makanan atau diproduksi dari kulit manusia yang terkena sinar matahari, berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Keberadaan vitamin D ini sangat krusial bagi tubuh. Sebab, menjadi senjata sel-sel T tubuh, yaitu sel-sel yang menyerang dan menghancurkan bakteri dan virus yang bersarang dalam tubuh. vitamin D sangat penting untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh manusia. Tanpa asupan vitamin D yang cukup, sel-sel pembunuh dari sistem kekebalan (sel T) tidak akan mampu bereaksi dan melawan infeksi serius dalam tubuh.
Agar sel T dapat mendeteksi dan membunuh patogen asing seperti bakteri dan virus, sel-sel harus dipicu terlebih dahulu dan kemudian ditransformasikan dari sel yang tidak aktif dan berbahaya menjadi sel-sel pembunuh yang siap untuk mencari dan menghancurkan semua penyerang.
Sel T bergantung pada vitamin D dalam proses pengaktifannya. Jadi, tubuh akan rentan jika kekurangan vitamin D dalam darah. Peneliti dari Department of International Health, Immunology and Microbiology Profesor Carsten Geisler mengatakan, ketika sel T berhadapan dengan patogen asing, sel tersebut akan mengulurkan perangkat sinyal atau antena yang dikenal sebagai reseptor vitamin D, yang akan mencari vitamin D.
”Hal ini menandakan sel T harus memiliki vitamin D atau pengaktifan sel akan berhenti. Jika sel T tidak dapat menemukan cukup vitamin D dalam darah, mereka bahkan tidak akan mulai memobilisasi,”
Hasil penemuan tersebut membuat ilmuwan percaya bahwa menyediakan banyak informasi yang dibutuhkan pada sistem kekebalan tubuh akan membantu mengatur respon kekebalan.
Hal tersebut penting karena tidak hanya memerangi penyakit, tetapi juga dalam kaitannya dengan antireaksi kekebalan dalam tubuh dan penolakan transplantasi organ. Setelah transplantasi organ, sel-sel T dapat menyerang organ donor sebagai ”penyerang asing”. Pada penyakit autoimun seperti artritis atau penyakit crohn, fragmen sel T yang salah (sel-sel tubuh untuk penyerang asing) mengarahkan ke tubuh untuk melakukan serangan pada dirinya sendiri.
Mengidentifikasi peran vitamin D dalam aktivasi sel T telah menjadi sebuah terobosan besar. Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium dan vitamin ini juga telah terlibat dalam penyakit-penyakit seperti kanker dan multiple sclerosis. Tetapi apa yang baru terungkap adalah bagaimana sejatinya peranan vitamin D yang penting untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh manusia.
Lebih jauh Carsten mengatakan, temuannya tersebut dapat membantu mengatasi penyakit menular bahkan penyakit mewabah. Penelitian itu juga akan sangat berguna dalam mengembangkan vaksin baru, yang bekerja tepat sebagai dasar pembentukan sistem kekebalan tubuh manusia. Dan bereaksi baik menekan pertahanan alami tubuh dalam situasi penting (seperti dalam kasus transplantasi organ dan penyakit autoimun). Manfaat vitamin D membantu meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi. Vitamin D dosis tunggal yang besar adalah cukup untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap bakteri.
Masih banyak yang menyepelekan peranan vitamin D ini. Terkadang orang hanya memperhitungkan asupan lemak, protein, dan karbohidrat, tetapi tidak terlalu memerhatikan hal-hal kecil seperti vitamin, khususnya vitamin D. Makro nutrisi memang diperlukan, tetapi mikro nutrisi juga sangat penting dalam mencegah penyakit, menjaga sistem kekebalan tubuh, menjamin kadar energi tubuh, serta berbagai peran vitamin dan antioksidan lainnya.
Vitamin D termasuk vitamin yang larut dalam lemak, dan sangat diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan secara umum. Tapi karena vitamin ini larut dalam lemak dan disimpan dalam sel-sel lemak tubuh, vitamin ini bisa menjadi racun jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih. Vitamin D bisa ditemukan di beberapa makanan, antara lain susu, minyak ikan cod, salmon dan makarel, ikan tuna dan sardines, sereal yang diperkaya dengan vitamin D, telur, dan margarin.
Cara lain yang paling mudah untuk mendapatkan vitamin ini adalah berdiam sebentar di sinar matahari pagi. Selain minum susu, cara ini merupakan salah satu cara termudah untuk meyakinkan bahwa Anda mendapatkan asupan vitamin D yang cukup.
Tidak harus setiap hari jika Anda sibuk. Tapi setiap orang dianjurkan untuk mendapatkan paparan sinar matahari selama 15 menit, 2–3 kali per minggu. Pastikan sebanyak mungkin bagian tubuh terpapar sinar matahari. Hal ini untuk meningkatkan penyerapan vitamin D oleh kulit.
d) Kebutuhan  Vitamin D Bagi Tubuh
Jumlah harian yang diperlukan kita adalah :
Asupan optimal vitamin D yang diperlukan oleh tubuh dalam satu hari untuk laki-laki dan perempuan sehat usia 14–50 tahun, dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin D sebanyak 5 mikrogram atau 200 internasional unit (IU) per hari. Begitu menginjak usia 51, asupan yang direkomendasikan meningkat menjadi 10 mikrogram atau 400 IU per hari. Selanjutnya, di usia 71 naik menjadi 15 mikrogram (600 IU).

6)   Vitamin E
a)      Pengertian
Vitamin E (Tocopherol), adalah vitamin yang larut baik dalam lemak yang melindungi tubuh dari radikal bebas.
Vitamin E juga menguatkan dinding pembuluh kapiler darah dan mencegah kerusakan sel darah merah akibat racun. Vitamin ini juga membantu mencegah sterilitas dan destrofi otot. Vitamin E juga dikenal sebagai tokoferol, khususnya pada molekul alfa tokoferol.
b)      Fungsi umum vitamin E
Fungsi vitamin E juga sebagai penangkap radikal bebas atau sebagai antioksidan,kekurangan vitamin ini membuat kulit tampak berkerut,fungsinya hampir mirip dengan vitamin C,Vitamin E melindungi kulit dengan menguatkan serat2 kolagen dan elastin pada kulit,membuat kulit lebih kencang dan lebih terjaga kelembabannya,sangat baik utuk kulit yang sensitif terutama yang sensitif pada sinar matahari.pada produk2 tabir surya kandungan vitamin E berfungsi sebagai penghalang dari efek2 luar yang menyebabkan kekeringan pada kulit.

c)      Fungsi khusus vitamin E yang berhubungan dengan sistem imun
1.      Vitamin E memainkan peranan kunci sebagai antioksidan pada dinding sel. Karena fungsinya, vitamin E dianggap sebagai sumber gizi "anti-virus", tetapi hal ini hanya ditunjukkan dalam laboratorium, tidak secara klinis. Suplemen vitamin E dan A secara bersamaan pada hewan telah menunjukkan peningkatan fungsi sel neutrofil, yang dapat membunuh organisme infeksi. Kekurangan vitamin E jarang terjadi pada manusia, walaupun kepekatan dalam darah yang rendah pernah dilaporkan terjadi pada orang dengan HIV.
2.      Vitamin E diserap di saluran pencernaan yaitu oleh silomikron melalui transport silomikron dan kemudian di hati diserap oleh uptake silomikron. hati dapat mengubah vitamin E menjadi VLDL. Tempat penyimpanan utama vitamin E adalah di jaringan adiposa. Fungsi utama vitamin E di dalam tubuh adalah sebagai antioksidan alami yang mambuang radikal bebas dan molekul oksigen. secara partikular, vitamin E juga penting dalam mencegah peroksidasi membran asam lemak tak jenuh. Vitamin E dan C berhubungan dengan efektifitas antioksidan masing-masing. Alfa-tokoferol yang aktif dapat diregenerasi dengan adanya interaksi dengan vitamin C yang menghambat oksidasi rakdikal bebas peroksi. Alternatif lain, alfa tokoferol dapat membuang dua radikal bebas peroksi dan mengkonjugasinya menjadi glucuronat ketika ekskresi di ginjal. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh tidak bertenaga, aktifitas seksual menurun, deposit lemak yang tidak normal di otot, perubahan degenerasi di hati dan otot, kulit kering, dan peningkatan resiko kanker
3.      Melindungi sel dari degenerasi yang terjadi pada proses penuaan. Studi yang dilakukan oleh Simin Meydani, PhD. di Boston menyimpulkan bahwa vitamin E dapat membantu peningkatan respons imun pada penduduk lanjut usia. Vitamin E adalah antioksidan yang melindungi sel dan jaringan dari kerusakan secara bertahap akibat oksidasi yang berlebihan. Akibat penuaan pada respons imun adalah oksidatif secara alamiah sehingga harus dimodulasi oleh vitamin E (Murray F, 1991).
d)      Kebutuhan vitamin E bagi tubuh
Asupan vitamin E harian sebesar 10-30 mg dianggap cukup untuk mempertahankan kadar viamin E dalam darah. Namun batas konsumsi vitamin E yang dianjurkan adalah 8 sampai 10 IU (International Units) suatu batas dimana sepertiga orang Amerika menggunakannya. Untuk keuntungan maksimal vitamin E, diperlukan 100 sampai 400 IU setiap hari. Sebagian besar penelitian menunjukan bahwa ini merupakan konsumsi optimal untuk mengurangi risiko penyakit kronis. Sedangkan dalam bahan makanan yang kita konsumsi setiap harinya diperkirakan mengandung 25 IU vitamin E.









MINERAL
1.      Zinc
a)      Pengertian
Zinc adalah mineral penting yang terdapat pada hampir setiap sel. Zinc menstimulasi aktifitas kurang lebih 100 enzim, yaitu substansi yang mendukung reaksi-reaksi biokimia di dalam tubuh.
b)      Fungsi umum zinc
Zinc berfungsi untuk mendukung sistem pertahanan tubuh yang baik,untuk penyembuhan luka, membantu kemampuan indera perasa dan penciuman, dan diperlukan untuk sintesis DNA. Zinc juga berguna untuk pertumbuhan tubuh yang normal dan perkembangan manusia mulai dari masa kehamilan, anak-anak dan dewasa.
c)      Fungsi khusus zinc yang berhubungan dengan sistem imun
1. Menurunkan gejala dan lama penyakit influenza. Secara tidak langsung mempengaruhi fungsi imun melalui peran sebagai kofaktor dalam pembentukan DNA, RNA, dan protein sehingga meningkatkan pembelahan sellular. Defisiensi Zn secara langsung menurunkan produksi limfosit T, respons limfosit T untuk stimulasi/rangsangan, dan produksi IL-2.
2. Sistem imun dalam tubuh dipengaruhi oleh tingkat adanya zinc dalam tubuh. Kekurangan zinc yang parah melemahkan fungsi imun. Zinc diperlukan bagi pengembangan dan pengaktifan T-limposit, yaitu sejenis sel darah putih yang berfungsi untuk memerangi penyakit. Di saat suplemen zinc diberikan pada individu yang memiliki zinc rendah, jumlah cel T-limposit dalam darah meningkat dn kemampuan sel limposit untuk memerangi infeksi meningkat. Studi menunjukkan anak-anak yang miskin dan kekurangan nutrisi di India, Afrika, Amerika Selatan dan Asia Tenggara bisa sembuh dengan lebih cepat dari penyakit diare setelah minum suplemen zinc. Jumlah zinc yang diberikan pada studi tersebut berkisar 4 mg per hari hingga 40 mg per hari dan diberikan dalam bentuk zinc yang bervariasi (zinc acetate, zinc gluconate, atau zinc sulfate). Suplemen zinc sering diberikan untuk membantu penyembuhan borok pada kulit atau luka-luka lainnya. Tetapi penyembuhan tidak bisa lebih cepat apabila diberikan pada orang yang sudah memiliki kadar zinc yang normal.


d)      Kebutuhan zinc bagi tubuh
Bayi diatas 7 bln hingga 3 tahun >> 3 mg
Anak Umur 4 thn hingga 8 thn >> 5 mg
Anak Umr 9 hingga 13 tahun >> 8 mg
Usia 14 hingga 18 tahun:
ü  Laki-Laki >> 11 mg
ü  Perempuan >> 9 mg
ü  Hamil >> 13 mg
ü  Menyusui >> 14 mg
Usia 19 tahun ke atas:
ü  Laki-Laki >> 11 mg
ü  Perempuan >> 8 mg
ü  Hamil >> 11 mg
ü  Menyusui >> 12 mg

2.      Zat Besi ( Fe )
a)      Pengertian
Zat besi (Fe) merupakan jenis mineral mikro esensial yang mempunyai fungsi penting di dalam tubuh. Dibutuhkan dengan jumlah konsumsi sekitar 1.5-2.2 mg per- harinya, zat besi mempunyai fungsi penting di dalam tubuh antara lain sebagai media transportasi bagi oksigen dari paru-paru ke berbagai jaringan tubuh serta juga akan berfungsi sebagai katalis dalam proses penpindahan energi di dalam sel.
Zat besi adalah suatu zat yang mengatur jumlah darah dalam tubuh kita. Zat besi ini berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan juga bisa membantu pembentukan energi. zat besi ini terkandung dalam darah manusia, berpengaruh besar untuk menaikan dan menurunkan jumlah darah.
b)      Fungsi umum fe
zat besi punya peran vital bagi tubuh kita. salah satu fungsi utamanya adalah transportasi utama dalam mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. jadi fungsinya betul betul sangat penting. selain itu zat besi berperan dalam produksi hemoglobin dan menyokong sistem kekebalan tubuh. jadi jika kekurangan zat besi, resiko terserang penyakit jadi besar.

c)      Fungsi khusus fe yang berhubungan dengan sistem imun
Peranan zat besi yang sedikit tampak mengurangi pembentukan dan kegiatan hormon timik; penurunan jumlah CD4, membahayakan fungsi CD4, sel pembunuh alami dan neutrofil; peningkatan kematian sel; merusak kemampuan sel untuk membunuh organisme infeksi; dan mengganggu pembentukan sitokin. Apabila zat besi ditambahkan dengan vitamin A, tampak peningkatan jumlah sel kekebalan pada manusia. Tingkat zat besi dalam darah pada orang HIV-positif mungkin tidak dapat menggambarkan secara tepat berapa banyak zat besi yang tersimpan dalam tubuh dan fungsi kekebalan, sehingga penggunaan suplemen diperdebatkan. Lebih lanjut, karena kerumitan yang saling mempengaruhi antara bahan gizi dalam tubuh, konsumsi zat besi yang berlebihan dapat mengganggu penyerapan tembaga.
Sel T terganggu karena berkurangnya pembentukan sel-sel tersebut, yang kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya sintesis DNA. Berkurangnya sintesis DNA disebabkan oleh gangguan enzim reduktase ribonukleotida yang membutuhkan besi untuk dapat berfungsi. Disamping itu sel darah putih yang menghancurkan bakteri tidak dapat bekerja secara efektif dalam keadaan tubuh kekurangan besi. Enzim lain yang berperan dalam sistem kekebalan adalah mieloperoksidase yang juga terganggu fungsinya pada difesiensi besi. Disamping itu dua protein pengikat-besi trsnsferin dan laktoferin mencegah terjadnya infeksi dengan cara memisahkan besi dari mikroorgnisme yang membutuhkannya untuk perkembangbiakan.
d)      Kebutuhan fe bagi tubuh
Kadar zat besi yang dibutuhkan tergantung dari jenis kelamin, usia, dan kondisi. Berikut spesifikasinya:
1.      Usia 2-6 thn
Jumlah zat besi yang dibutuhkan adalah 4,7 mg/hari.
2.      Usia 6-12 thn
Jumlah zat besi yang dibutuhkan adalah  7,8mg/hari
3.      Remaja usia 12-16 thn
Remaja laki-laki, kebutuhan zat besinya sekitar 12,2mg/hari. Remaja perempuan 21,4mg/hari. Usia remaja paling banyak membutuhkan zat besi, karena masa pertumbuhan 
4.      Diatas 17 thn
Diatas 17 thn laki-laki membutuhkan zat besi 8,5mg/hari. Perempuan subur (terutama yg lagi pms) membutuhkan zat besi 18,9mg/hari. Untuk ibu menyusui membutuhkan zat besi sekitar 8,7mg/hari, untuk menopause membutuhkan zat besi 6,7mg/hari.

3.      Asam folat
a)      Pengertian
Asam  folat merupakan nutrisi yang sangat penting bagi tubuh. Vitamin ini bekerja untuk memperlancar aktivitas metabolisme dan membantu fungsi nutrisi esensial lainnya. Tanpa asam folat, tubuh akan mudah terserang berbagai penyakit, mulai dari depresi, kecemasan, kelelahan, insomnia, kesulitan mengingat, lidah merah dan luka hingga gangguan pencernaan.
b)      Fungsi umum asam folat
1.      Asam Folat atau Vitamin B9 diperlukan untuk sintesis asam nukleat
2.      Asam Folat atau Vitamin B9 diperlukan untuk pembentukan heme, yang, berpigmen besi membawa komponen hemoglobin dalam sel darah merah
3.      Asam Folat atau Vitamin B9 berfungsi penting untuk pengembangan tabung saraf selama kehamilan secara efisien
4.      Asam Folat atau Vitamin B9 berfungsi vital untuk sintesis asam deoksiribonukleat dalam inti sel
5.      Asam Folat atau Vitamin B9 berfungsi memiliki peran dalam pembentukan dan pematangan sel-sel merah
6.      Asam Folat atau Vitamin B9 berfungsi membantu dalam sintesis asam nukleat
7.      Asam Folat atau Vitamin B9 berfungsi penting untuk pertumbuhan, produksi dan pemeliharaan sel-sel baru
8.      Asam Folat atau Vitamin B9 terlibat dalam produksi neurotransmitter seperti serotonin, yang mengatur suasana hati, tidur dan kelaparan
9.      Vitamin B9 atau asam folat bermanfaat mengurangi kadar asam amino (homosistein) dalam tubuh, memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung.
10.  Vitamin B9 atau asam folat bermanfaat mengurangi resiko neural tube serta cacat lahir lainnya, seperti bibir sumbing dan beberapa cacat jantung bawaan.
11.  Vitamin B9 atau asam folat bermanfaat melindungi tubuh terhadap bentuk-bentuk tertentu dari kanker dan penyakit jantung.
12.  Vitamin B9 atatu asam folat bertindak sebagai koenzim dalam transfer kelompok formil dan hydroxymethyl dalam sistem biologis yang berbeda dan dalam metabolisme karbon.
13.  Vitamin B9 atatu asam folat digunakan dalam pengobatan anemia megaloblastik.
14.  Vitamin B9 atau asam folat bermanfaat membantu tubuh menyingkirkan Homosistein, racun darah yang mempengaruhi otot jantung dan membuat deposito kolesterol dalam otot jantung.
15.  Vitamin B9 atau asam folat bermanfaat dalam mencegah stroke dan serangan jantung.
16.  Vitamin B9 atau asam folat bermanfaat membantu pencernaan dan juga baik untuk sistem saraf.
17.  Vitamin B9 atau asam folat bermanfaat membantu dalam meningkatkan mental serta kesehatan emosional.
18.  Vitamin B9 atau asam folat ditemukan berguna dalam perawatan depresi dan kecemasan.
19.  Vitamin B9 atau asam folat bermanfaat untuk membantu dalam meningkatkan gejala kolitis ulserativa.
20.  Vitamin B9 atau asam folat bermanfaat mengurangi jumlah sel bronkial yang abnormal atau prakanker pada perokok.

21.  Fungsi khusus asam folat yang berhubungan dengan sistem imun
22.  Kebutuhan asam folat bagi tubuh
c)      Fungsi khusus asam folat  yang berhubungan dengan sistem imun
Meningkatkan sistem imun pada kelompok lansia. Studi di Canada pada sekelompok hewan tikus melalui pemberian asam folate dapat meningkatkan distribusi sel T dan respons mitogen (pembelahan sel untuk meningkatkan respons imun). Studi terbaru menunjukkan intake asam folat yang tinggi mungkin meningkatkan memori populasi lansia (Daniels S, 2002).




d)      Kebutuhan asam folat bagi tubuh
REKOMENDASI ASUPAN HARIAN :
Kelompok Umur
Laki-laki (mg / hari) 
Perempuan (mg / hari) 
0-6 bulan 
65 (AI) 
65 (AI)
7-12 bulan 
80 (AI) 
80 (AI)
1-3 tahun 
150 
150 
4-8 tahun 
200 
200 
9-13 tahun
300 
300 
14-18 tahun 
400 
400 
19-59 tahun dan di atas 
400 
400 


4.      Kalsium (Calcium = Ca)
a)      Pengertian
Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan otot.
b)      Fungsi umum kalsium
1.      Mengaktifkan saraf
2.      Melancarkan peredaran darah
3.      Melenturkan otot
4.      Menormalkan tekanan darah
5.      Menyeimbangkan tingkat keasaman darah
6.      Menjaga keseimbangan cairan tubuh
7.      Mencegah osteoporosis (keropos tulang)
8.      Mencegah penyakit jantung
9.      Menurunkan risiko kanker usus
10.  Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik
11.  Mengatasi keluhan saat haid dan menopause
12.  Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui
13.  Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi
14.  Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan
15.  Memulihkan gairah seks yang menurun/melemah
16.  Mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas)

c)      Fungsi khusus kalsium yang berhubungan dengan sistem imun
Kekuranan kalsium mampu memicu terjadinya penurunan kekebalan tubuh. Karena dengan kekurangan imunitas tubuh terhadap serangan penyakit, maka dengan sangat mudah terjangkit berbagai penyakit yang seharusnya bisa ditangkal oleh system kekebalan tubuh.
d)      Kebutuhan kalsium bagi tubuh
Berdasarkan rumusan dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, angka kebutuhan kalsium dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.      300 mg untuk anak usia 0-6 bulan
2.      400 mg untuk anak usia 7-12 bulan
3.       500 mg untuk anak usia 1-5 tahun dan 6-9 bulan
4.      600 – 700 mg untuk usia remaja
5.      500 – 800 mg untuk usia Dewasa
6.      Ibu hamil dan menyusui 900 – 1200 mg

5.      Selenium
a)      Pengertian
Selenium adalah mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai antioksidan untuk meredam aktivitas radikal bebas.
Selenium, atau sering disebut selen, adalah unsur kimia dengan nomor atom 34. Selenium bersifat non-logam, dan memiliki kemiripan sifat dengan sulfur dan tellurium. Selenium jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Selenium dapat ditemukan dalam bijih sulfida seperti pirit. Selenium digunakan dalam pembuatan kaca dan dulu digunakan sebagai semikonduktor (yang sekarang digantikan oleh silikon).
Selenium adalah sebuah mikronutrien penting yang diperlukan oleh tubuh manusia. Dalam tumbuhan, selenium terkadang digunakan untuk mempertahankan diri dari herbivora. Beberapa tanaman dapat digunakan sebagai indikator selenium, seperti tanaman dalam genus Stanleya dan Astragalus.
Selenium merupakan unsur gizi yang sangat penting bagi tubuh agar vitamin E berfungsi dengan baik. Selenium bersifat toksik apabila dikonsumsi berlebihan. Pada manusia, kelebihan selen dapat memicu terjadinya “selenosis” dengan gejala kerusakan pencernaan dan saraf.
b)      Fungsi Selenium Secara Umum
1.    Menangkal radikal bebas.
2.    Meningkatkan kekebalan tubuh
3.    Mempertahankan elastisitas
4.    Selenium dapat mencegah osteoporosis
5.    Membantu kerja vitamin E sebagai antioksidan (selen memiliki efek antioksidan 500x vitamin E)
6.    Menurunkan resiko terkena kanker
7.    memperlambat pertumbuhan tumor dengan meningkatkan aktivitas sel imun dan menahan pembentukan pembuluh darah menuju tumor.
8.    Meningkatkan fungsi seksual
9.    Mengeluarkan logam berat dari dalam tubuh
c)      Fungsi Selenium Secara Khusus Yang Berhubungan Dengan Sistem Imun
1.      Meningkatkan kekebalan tubuh
Selenium diketahui memperbaiki sistem imunitas (kekebalan tubuh) dan fungsi kelenjar tiroid. Hasil penelitian belakangan ini yang memastikan bahwa selenium dapat mencegah kanker (termasuk kanker kulit akibat paparan matahari) menambah pamornya sebagai mineral yang bermanfaat besar untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh manusia.
2.      memperlambat pertumbuhan tumor dengan meningkatkan aktivitas sel imun dan menahan pembentukan pembuluh darah menuju tumor.

Peranan Selenium adalah sel antioksidan yang bermakna. Virus tertentu menjadi lebih kuat pada orang yang kekurangan selenium. Serupa dengan itu, hewan yang kekurangan selenium lebih rentan terhadap kerusakan jantung akibat virus. Hewan yang kekurangan zat selenium dan zat tembaga atau zat besi mempunyai neutrofil yang kurang mampu untuk membunuh organisme infeksi. Suplemen selenium mungkin melindungi terhadap kanker pada hewan dan manusia. Apabila vitamin E dan selenium ditambahkan secara bersamaan pada hewan, terjadi peningkatan jumlah sel kekebalan. Dalam sel-T, penambahan selenium menekan penggandaan HIV dan penurunan produksi sitokin yang menyebabkan peradangan. Suplemen selenium pada orang HIV-positif yang kekurangan selenium menunjukkan peningkatan status selenium. Kekurangan selenium berhubungan dengan pengembangan virus dan kematian dalam infeksi HIV lebih banyak dibandingkan kekurangan gizi lain. Dalam beberapa penelitian, selenium dalam darah berhubungan dengan jumlah CD4, walaupun penggunaan suplemen tidak selalu menghasilkan peningkatan jumlah CD4

d)      Kebutuhan Selenium Di Dalam Tubuh
Kebutuhan selenium berdasarkan RDA (recommended dietary allowance) yang dibuat oleh Badan Nutrisi dan Makanan Amerika Serikat tahun 2000 seperti terlihat pada tabel di bawah ini. RDA ini berdasarkan jumlah selenium yang dibutuhkan untuk memaksimalkan aktifitas enzim glutathione peroksidase di dalam plasma.

Tabel 2. Recommended Dietary Allowance (RDA) untuk selenium
Usia
Laki-laki (mcg/hr)
Perempuan (mcgr/hr)
0-6 bulan
15
15
7-12 bulan
20
20
1-3 tahun
20
20
4-8 tahun
30
30
9-13 tahun
40
40
14-18 tahun
55
55
>19 tahun
55
55
Kehamilan
-
60
Menyusui
-
70








DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar